logo

Pekon Suka Marga

Jl. Wisata Letusan, Suka Marga, Kec. Suoh, Kabupaten Lampung Barat 34882
Telp. 085783100791 Email : [email protected]

Sejarah Desa

39
02 Sep 2024
Admin Desa Suka Marga
logo

"Suoh dan Gempa Liwa 1933"

Selain memanjakan lidah lewat kopi dan kakao, Suoh juga dapat memanjakan mata para pengunjung dengan keindahan alamnya. Kecamatan di Kabupaten Lampung Barat ini memang memiliki berbagai destinasi geowisata. Geowisata sendiri merupakan wisata yang memanfaatkan seluruh aspek geologi, seperti bentang alam, bebatuan, struktur dan sejarah bumi, serta aspek budaya dan keanekaragaman hayati di sekitarnya. Destinasi geowisata di Suoh ini antara lain Danau Minyak, Danau Lebar, Danau Asam, Kawah Keramikan, Kawah Nirwana, dan Pasir Kuning. Namun di balik keindahannya, bentang alam tersebut menyimpan sejarah kelam bagi masyarakat Suoh. Keindahan alam tersebut bagaikan lahir dari kabut dan reruntuhan peristiwa Gempa Liwa 1933.

Gempa berkekuatan 7,5 skala Richter ini melanda Liwa dan daerah sekitarnya, seperti Soeoh/Soewoh (Suoh) dan Kroe (Krui). Saat itu, Suoh dan Liwa termasuk ke dalam Afdeeling Kroe (setingkat kabupaten), Keresidenan Bengkulu. Seismograf di Observatorium Batavia pun mencatat bahwa pada hari 25 Juni 1933 terjadi 28 guncangan, disusul 10 guncangan pada esoknya dan 4 guncangan pada lusa. Bahkan, besarnya guncangan pertama membuat pena pencatat seismograf di Telokbetong langsung terlempar (De Indische Courant, 1933). Dalam kurun beberapa hari, gempa merenggut nyawa, rumah, dan infrastruktur lainnya. Setidaknya hingga 30 Juni, 401 orang meninggal, 132 terluka, dan 1.864 rumah hancur di Afdeeling Krui. Dari total korban meninggal, 171 orang berasal dari Liwa dan 22 orang dari Suoh. Dan dari total rumah rusak dan runtuh, 741-nya dari Liwa dan 42-nya dari Suoh (Delftsche Courant, 1933). Selain itu, akses telepon dan transportasi dari dan menuju Suoh juga terputus akibat longsor ataupun ambruk (De Sumatra Post, 1933).

Selain memakan korban, gempa juga memicu letusan freatik. Letusan yang disebabkan oleh pertemuan air di bawah tanah atau permukaan dengan magma, lahar, batuan panas, atau endapan vulkanik baru itu terjadi sekitar 13 jam pascagempa. Rekahan tanah-tanah di Suoh saat itu mulai mengeluarkan air panas akibat letusan freatik (Padang, 1983). Pada 10 Juli, dua minggu setelah gempa, Gunung Suoh mengalami letusan freatik yang besar. Berdasarkan informasi dari pesirah Batu Berak, Residen Bengkulu pun menyatakan bahwa terjadi hujan abu setebal 1 cm akibat letusan di Pematang Bata. Pematang Bata sendiri merupakan istilah merujuk pada gunung di Suoh saat itu. Kemungkinan, letaknya berada di tepi kanan Wai Semangka, dekat Wai Antata (Bataviaasch Nieuwsblad, 1933).



Besarnya letusan tersebut membentuk dua kawah dan menghancurkan area dalam radius 10 km dari pusat letusan. Bahkan, suara letusan itu terdengar hingga jarak 600 km (Newhall, 1988). Berdasarkan laporan Residen Bengkulu pada 20 Juli 1933, tak ada rumah yang hancur di Suoh akibat letusan itu. Namun, 60 keluarga atau ¾ penduduk mengungsi ke Kota Agung. Di sana, sawah sebagian terendam oleh banjir dan lumpur (De Grondwet, 1933). Penduduk yang mengungsi pun meninggalkan ternak-ternaknya, membuat hewan tersebut berkeliaran di alam bebas menyatu dengan gajah, rusa, harimau, dan hewan liar lainnya (Rappard, 1936). Selain menyisakan duka, gempa dan letusan di Suoh juga membentuk dua kawah yang terbentuk masing-masing sisi terpanjangnya 1 dan 2 km. Kini, kawah tersebut disebut Kawah Nirwana dan Kawah Keramikan. Selain itu, pengaruh aktivitas tektonik beserta letusan di Suoh dapat terlihat pada danau-danau di Suoh.

Hubungi Kami

logo

Suka Marga

Jl. Wisata Letusan, Suka Marga, Kec. Suoh, Kabupaten Lampung Barat Suoh

085783100791

[email protected]

Lokasi Balai Desa

Portal Resmi Sistem Informasi Pemerintahan Desa Kelurahan Terpadu
Pekon Suka Marga, Kec. Suoh, Kab. Lampung Barat, Prov. Lampung

SIPDeskel V1.1.12.24

© METADESA 2024